“Han Gagas
mengembalikan fungsi sastra yang menyuarakan humanisme dan antitesis atas
maraknya cerpen-cerpen Indonesia dewasa ini yang lebih mirip curahan hati
penulis, narsistik, dan gejolak asmara belaka.”
- Teguh Afandi, Harian Singgalang
“Menurutku, ini
salah satu buku yang bagus dan recommended untuk dibaca. Tema yang diambil
tidak umum. Bayangkan, tentang orang gila!
Do you always wonder
what's in crazies' minds? This might answer some of your questions. This book
reminds us, that crazy people are human too. They have their pasts, their
stories that are hidden because they are not able to speak what's on their
minds. They have feelings, too.
Cerita-cerita di
dalamnya ada yang bikin kamu tersenyum geli, sedih, bahkan ikut bersimpati
dengan karakter yang ada di dalamnya. Pokoknya, buku ini harus kamu masukkan
dalam daftar bacaanmu tahun ini!”
- Elga Novriska, Goodreads
“Tokoh dalam Catatan Orang Gila merindukan
dirinya sebagai nabi baru untuk menyebarkan ajarannya pada manusia.”
- Harian JogloSemar
“Novela ini menarik karena mampu
membuat kita sadar bahwa kegilaan bukanlah hal yang aneh dan asing. Tokoh-tokoh
yang dianggap gila yang dikisahkan Han Gagas adalah tokoh yang mengalami trauma
dan siksa psikologis.”
- Arif Yudistira, Harian Solopos
“Terma realisme magis dalam karya Han Gagas merujuk ke narasi teks
deskripsif yang nyata dan realistis tapi dengan logika yang magis non-riil atau
surealis penuh keajaiban hantu atau alam jin siluman -dibedakan dengan keunikan
teknologik dan alien yang bersipat sci-fic.”
- Beni Setia, Harian Suara
Karya
“Tak sekedar ‘penampilannya yang atraktif dan indah’, melainkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan di “belakang panggung”—dan
karya Han Gagas ini jauh lebih menantang.”
- Raudal
Tanjung Banua, Harian Riau Pos
Cara
Han Gagas menampilkan kepiluan bukanlah lipstik. Caranya melukiskan kegetiran
bukanlah amatiran. Dalam Catatan
Orang Gila, Han Gagas tak hanya mampu menempatkan dirinya sebagai subjek, tapi
juga objek kegilaan itu sendiri. Kepiluan dan kegetiran ia balut dalam plot
yang utuh. Benar-benar seperti yang dikatakannya dalam halaman dedikasi: Dunia
waras orang-orang gila dan dunia gila orang-orang waras.
- Stebby Julionatan,
Harian Tribun Jogja
Setiap orang yang berkunjung ke perpustakaan di rumah, selalu
saya sarankan membaca buku Catatan Orang Gila karya Han Gagas.
- Ahmad Tohari, sastrawan, penulis Ronggeng
Dukuh Paruk
Tulisan Han Gagas juga mengangkat tujuan para petualang.
Petualang Eropa melakukan penjelajahan dengan tujuan mencari sumber kekayaan
alam. Tujuan lebih humanis ditunjukkan Battuta dan Cheng Ho, yakni beribadah,
menambah ilmu, dan mengenalkan negeri asalnya.
-Koran Tempo
Buku Han Gagas ini memuat kisah-kisah penjelajahan yang
sangat luar biasa. Di buku inilah kita temukan hikmah hidup yang lebih dalam,
memetik pelajaran berharga dari semangat juang, kebaikan, persaingan,
keserakahan, kekejaman, kepahitan, hingga rasa putus asa.
-D’Sari
Magazine
Dunia Luar Story by Han
Gagas Short Movie
adalah sebuah film pendek karya Lentera Production yang mengangkat cerita dalam
buku Catatan Orang Gila dengan sutradara Debi Sinta Dewi dan editor Lukman
Pangestu. Interpretasi teksnya cerdas berdasar suara pilu korban politik.
Sebuah bentuk apresiasi yang istimewa. Saksikan film pendek yang sangat
menyentuh hati ini.
https://www.youtube.com/watch?v=Vco76LtdLG8
Pencapaian
yang bagus dari buku Catatan Orang Gila
ini terdapat dalam novela Catatan tentang
Hantu dan Kisah dari Bangsal. Han Gagas menawarkan tuturan berlapis:
dialog, catatan harian orang lain, dan gambar-gambar yang dimaksudkan dibuat
oleh pasien rumah sakit jiwa. Penguatan variasi-variasi komponen cerita
tersebut sedikit banyak mampu meyakinkan pembaca. Terasa benar ada riset yang
mendahului dan lebih baik hasilnya ketimbang karya-karyanya yang lain.
- Eko Triono, Koran Merapi
Tidak
ada orang yang terlahir gila. Orang dengan gangguan jiwa bisa menimpa siapa
saja tanpa mengenal profesi, status, lingkungan, dan kekayaan. Orang waras
banyak yang jadi gila. Apa yang tidak mungkin di dunia ini? Suara-suara tak
nyata yang diyakini orang-orang tertentu. Kasus yang sulit diterima karena kita
langsung menganggap “gila” dan tidak masuk akal. Alasan dan akibatnya yang
bikin menjadi logis. Pelajari saja tokoh-tokoh dalam Catatan Orang Gila karya
Han Gagas.
-Sari
Novita, ruang baca TEMPO.CO (indonesiana)
Han Gagas secara terhormat mencoba menjadi wakil suara
atas orang gila. Karyanya menunjukkan perlawanan atas ideologi, atas sejarah,
atas kemelaratan.
-kompasiana